Merupakan penilaian dasar dari bisnis yang akan dijalani. Meliputi tujuan, misi dan kunci sukses dalam menjalani bisnis.
1.1 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai harus spesifik dan terukur. Daftar tujuan jangan terlalu banyak karena akan sulit untuk focus.
Contoh :
1. Penjualan Tahun 2008 Rp. 1.000.000.000,- dan tahun 2010 Rp. 3.000.000.000,-
2. Keuntungan kotor lebih dari 40%
3. Keuntungan bersih lebih dari 10%
1.2 Misi
Meliputi tujuan dasar dari perusahaan, misalnya pencapaian kualitas pelayanan bisnis, kepuasan pelanggan, kesejahteraan karyawan dan pemilik perusahaan, dll. Statement misi yang baik merupakan elemen penting untuk mendefinisikan perusahaan kepada pegawai, vendor, konsumen, rekanan, atau shareholder lainnya. Misi juga dapat menjelaskan karakteristik bisnis yang Anda jalani.
Contoh (Restoran):
· Menjadi perusahaan yang memberikan keuntungan bagi investor, pemilik dan karyawan seta memberikan pelayanan bagi konsumen.
· Menyediakan makanan dan minuman yang sehat dan segar
· Staf kami melayani konsumen dengan gembira, sopan dan focus
· Konsumen akan dilayani dengan kehangatan
· Memberikan lingkungan kerja yang nyaman dan penuh penghargaan bagi staf
· Memberikan investasi yang menguntungkan bagi investor
· Memperlakukan vendor dengan baik
· Memberi sumbangsih bagi komunitas
1.3 Kunci Sukses
Setiap bisnis memiliki kunci sukses sendiri yang akan menentukan antara kesuksesan dan kegagalan. Misalnya di satu bisnis lokasi dan parkir merupakan faktor kunci, tapi di bisnis lainnya kualitas dan kepercayaan merupakan faktor kuncinya.
Contoh(Tempat Penitipan Anak) :
1. Reputasi tanpa cela di komunitas
2. Pelayanan yang berkualitas
3. Harga yang kompetitif
4. Jam yang fleksibel
5. Keamanan
6. Tidak ada kecelakaan pada anak
1.4 Kesimpulan
Bab 1, 2, dan 3 mungkin bisa dijadikan satu bab? Sedangkan untuk Latarbelakang (pendirian usaha) dijadikan bab 1.
Untuk ini apa ada acuan khusus misalnya dari asosiasi di AS, atau mazhab tertentu? Sebab kenyataannya sangat variatif, dan bahkan belum tentu memakai kata-kata “BAB” pada proposal bisnisnya.
Sebab selain fleksibel, tentunya sistematika tidak lebih penting ketimbang tujuan BP nya sendiri, yaitu mendapatkan investor, atau menjadikan pedoman/track/acuan bisnis kita sendiri agar tidak melenceng.
Mungkin bisa dikategorikan nggak, BP yang “practical” dan BP yang “academical” dan “structural”. Atau BP yang penulisannya sangat dipengaruhi oleh tipe AUDIENS nya.
Salam.. pengetahuannya sangat berguna.
Setau saya sih ngga ada aturan bakunya soal penyusunan bab atau bahkan penggunaan istilah bab itu sendiri. Jadi sah-sah aja, kalo misalnya bab 1,2 dan 3 digabung jadi satu bab.
Saya memilih sistem BP ini karena menurut saya terstruktur dan sistematis, jadi alurnya jelas dan enak buat investor dll.
thx yach… atas inspirasinya . meju terus Indonesia 🙂
thanks alot of for ur information, it’s very help us to do our project. good luck 4 u, hopely u’ll get success in ur buissines.
with love,
Surya & Dian
Bang yos, trus trang sy org awam pddkn sy SMU prsman sy brgabug dgn DBS dgn tjuan ingn mgubah hdp sy yg slma kurg lebih 12thn mjd OB sy sgt ksulitn u brpromsi, MHN Bntuanya krn sy sgt tdk brpengethuan sma sX mslah kompter,PLEACE HELP ME’!! ThaX’s Bang yos
Tujuan sebaiknya broad and general, sasarannya baru dirinci secara unik dan detil untuk pencapaian tujuan. Mudahnya kalau diibaratkan persepakbolaan, tujuan itu = goal, jika tendangan penalty maka gawangnya adalah tujuannya, terlihat bahwa gawang itu masih terlihat besar, nah untuk mencapai goal tersebut si penendang harus menentukan sasarannya =objectivenya, apakah memfokuskan sudut kanan atas, atau arah lainnya, Sehingga bisa goal. Semoga membantu memudahkan pola pikir. Tks.